Move On Tanpa Gagal
9 November 2014
"Jangan membuat orang lain GAGAL" -Imanuel Hitipeuw"
Membuat orang lain GAGAL aja gak boleh, apalagi ngatain orang lain GAGAL.
Yaaa sama halya dengan anak muda yang sering divonis "Ah lu GAGAL move on ya!"
Emang mereka siapa berani ngomong kayak gitu? Iya sih mungkin sekarang mereka lagi nikmatin manisnya momen-momen bareng sama yang terkasih. Mereka belum tau gimana jatuh bangunnya hidup waktu gak sama kekasihnya itu. Sanggup dibilang GAGAL move on?
Pastinya nggak kan?
Move on tuh kayak pelajaran sekolah, butuh kemampuan untuk mencapainya. Dan ingat! Manusia itu kemampuannya berbeda-beda, ada yang cepat ada yang lambat. Move on itu pasti sukses kok tergantung waktunya aja. Ya sama halnya waktu kita belajar pelajaran, ada temen kita yang cepet nyambung, ada juga yang lemot. Semua itu butuh waktu, kesabaran, ketelatenan, dan praktek tentunya!
Move on itu emang bukan perkara lidah yang mengucapkan 'Aku mau move on' ataupun status sosmed 'Aku harus move on'
Move on itu praktek yang akan membawa perubahan-perubahan beda dalam hidup.
Move on itu ada tahapan-tahapannya kalau pingin sukses, daripada sok-sok an move on tapi ntar malah terjadi "Spontan Recovery"?? Makanya jangan sok, sok tegar tak apa, tapi jangan sok move on hahaha
Menurut survey, mereka yang dibilang GAGAL Move on itu karena ...
a. terlalu cinta
b. terlalu lama
c. terlalu dalam
d. terlalu percaya
e. terlalu setia
f. terlalu bodoh
g. terlalu trauma
h. terlaluuuuuu yang lain-lain
Sederhananya sih gitu ya, terdiri dari dua kalimat yang kalimat pertamanya adalah 'terlalu'
Memang apapun yang pakai terlalu itu gak baik, tapi ya mau gimana yang namanya manusia trlalu menertelalukan sesuatu termasuk cinta. Ini juga ada kaitannya dengan "Long Term Memory". Dimana sesuatu yang kita cintai pastilah terlalu berarti, sehingga : CUKUP TERJADI SEKALI, TERSIMPAN SELAMANYA. Karena apa? Karena manusia punya yang namanya "Memory Episodik" dalam otak yang mana adalah sebiuah sistem untuk menyimpan semua kenangan-kenangan baik yang indah maupun pahit bersama dia yang terlalu berarti, dan tahu nggak? Memory Episodik itu langsung ke-SAVE secara sendirinya pada folder yang bernama "Long Term Memory" itu tadi. Yah jadi apapun kenanganmu bakalan tersimpan SELAMANYA. Menyedihkan, mengharukan, atau malah membahagiakan??
Itulah kenapa banyak sekali kasus para muda-mudi yang "TERJEBAK DALAM LONG TERM MEMORY". Nyiksa iya, pilu iya, mau muntah juga iya.
Satu-satunya cara adalah : PIKIRKAN HAL LAIN SELAIN DIA. Semakin kamu pikir, otak semakin memproses, dan kamu akan semakin ingat apa yang ada di Long Term Memory mu. Semua kenangan-kenangan biarkan ada disana, walaupun kalao kita teringat jadinya nyesek tingkat 7. Tapi apa mau dikata? Inilah hidup, teman! Kadang Tuhan menggoda kita denga apa yang sama sekali tidak kita inginkan. GAGAL Move on misalnya, *eh. Bukan itu, kalimat yang benar adalah 'Proses Mempraktekan Move On'. Itu lebih bijak dan nggak NGJUDGE NEGATIF pada diri penderita, hiahahaha. Yah kasian dong, udah jatuh bangun praktek, malah kalian judge GAGAL! Sakitnya tuh dimana-mana~
So, semua itu emang butuh waktu.
Tak usah mengeluh, penulis tau gimana rasa sakitnya, gimana harus nangis-nangis padahal gak pingin nangis, gimana pahitnya, gimana sumpeknya, gimana bingungnya, gimana daan lain-lainnya.
INI PROSES, TEMAN~
Hidup gak semuanya berjalan bahagia, ada kalanya kalian harus sedih untuk lebih bahagia lagi. Ingat! UNTUK BAHAGIA LAGI! BAHAGIA YANG LEBIH.
Sebelumnya, pembaca semua sepakat yaaa gak boleh memvonis mereka si penderita atau pasien *hehhe* yang masih berproses dengan kata-kata "GAGAL MOVE ON". Baru aja nyobak, udah dibilang GAGAL. Ya kalo mentalnya baja, kalo mentalnya tempe penyet? Apa gak malah pingin mutilasi diri sendiri?
Jangan kejam-kejam dengan kata-kata, terutama pada mereka yang hatinya super duper sensitif dengan kata-kata move on apalagi diimbuhi GAGAL!
Semangat yaaaa,
Semua butuh : waktu + proses + niat + praktek + silabus dan RPM (Rencana Pembelajaran Move On) = 100% Move On tanpa Gagal.
*to be continue : judul menyusul*
Kendalpayak, 22 : 36
![]() |
"Jangan membuat orang lain GAGAL" -Imanuel Hitipeuw"
Membuat orang lain GAGAL aja gak boleh, apalagi ngatain orang lain GAGAL.
Yaaa sama halya dengan anak muda yang sering divonis "Ah lu GAGAL move on ya!"
Emang mereka siapa berani ngomong kayak gitu? Iya sih mungkin sekarang mereka lagi nikmatin manisnya momen-momen bareng sama yang terkasih. Mereka belum tau gimana jatuh bangunnya hidup waktu gak sama kekasihnya itu. Sanggup dibilang GAGAL move on?
Pastinya nggak kan?
Move on tuh kayak pelajaran sekolah, butuh kemampuan untuk mencapainya. Dan ingat! Manusia itu kemampuannya berbeda-beda, ada yang cepat ada yang lambat. Move on itu pasti sukses kok tergantung waktunya aja. Ya sama halnya waktu kita belajar pelajaran, ada temen kita yang cepet nyambung, ada juga yang lemot. Semua itu butuh waktu, kesabaran, ketelatenan, dan praktek tentunya!
Move on itu emang bukan perkara lidah yang mengucapkan 'Aku mau move on' ataupun status sosmed 'Aku harus move on'
Move on itu praktek yang akan membawa perubahan-perubahan beda dalam hidup.
Move on itu ada tahapan-tahapannya kalau pingin sukses, daripada sok-sok an move on tapi ntar malah terjadi "Spontan Recovery"?? Makanya jangan sok, sok tegar tak apa, tapi jangan sok move on hahaha
Menurut survey, mereka yang dibilang GAGAL Move on itu karena ...
a. terlalu cinta
b. terlalu lama
c. terlalu dalam
d. terlalu percaya
e. terlalu setia
f. terlalu bodoh
g. terlalu trauma
h. terlaluuuuuu yang lain-lain
Sederhananya sih gitu ya, terdiri dari dua kalimat yang kalimat pertamanya adalah 'terlalu'
Memang apapun yang pakai terlalu itu gak baik, tapi ya mau gimana yang namanya manusia trlalu menertelalukan sesuatu termasuk cinta. Ini juga ada kaitannya dengan "Long Term Memory". Dimana sesuatu yang kita cintai pastilah terlalu berarti, sehingga : CUKUP TERJADI SEKALI, TERSIMPAN SELAMANYA. Karena apa? Karena manusia punya yang namanya "Memory Episodik" dalam otak yang mana adalah sebiuah sistem untuk menyimpan semua kenangan-kenangan baik yang indah maupun pahit bersama dia yang terlalu berarti, dan tahu nggak? Memory Episodik itu langsung ke-SAVE secara sendirinya pada folder yang bernama "Long Term Memory" itu tadi. Yah jadi apapun kenanganmu bakalan tersimpan SELAMANYA. Menyedihkan, mengharukan, atau malah membahagiakan??
Itulah kenapa banyak sekali kasus para muda-mudi yang "TERJEBAK DALAM LONG TERM MEMORY". Nyiksa iya, pilu iya, mau muntah juga iya.
Satu-satunya cara adalah : PIKIRKAN HAL LAIN SELAIN DIA. Semakin kamu pikir, otak semakin memproses, dan kamu akan semakin ingat apa yang ada di Long Term Memory mu. Semua kenangan-kenangan biarkan ada disana, walaupun kalao kita teringat jadinya nyesek tingkat 7. Tapi apa mau dikata? Inilah hidup, teman! Kadang Tuhan menggoda kita denga apa yang sama sekali tidak kita inginkan. GAGAL Move on misalnya, *eh. Bukan itu, kalimat yang benar adalah 'Proses Mempraktekan Move On'. Itu lebih bijak dan nggak NGJUDGE NEGATIF pada diri penderita, hiahahaha. Yah kasian dong, udah jatuh bangun praktek, malah kalian judge GAGAL! Sakitnya tuh dimana-mana~
So, semua itu emang butuh waktu.
Tak usah mengeluh, penulis tau gimana rasa sakitnya, gimana harus nangis-nangis padahal gak pingin nangis, gimana pahitnya, gimana sumpeknya, gimana bingungnya, gimana daan lain-lainnya.
INI PROSES, TEMAN~
Hidup gak semuanya berjalan bahagia, ada kalanya kalian harus sedih untuk lebih bahagia lagi. Ingat! UNTUK BAHAGIA LAGI! BAHAGIA YANG LEBIH.
Sebelumnya, pembaca semua sepakat yaaa gak boleh memvonis mereka si penderita atau pasien *hehhe* yang masih berproses dengan kata-kata "GAGAL MOVE ON". Baru aja nyobak, udah dibilang GAGAL. Ya kalo mentalnya baja, kalo mentalnya tempe penyet? Apa gak malah pingin mutilasi diri sendiri?
Jangan kejam-kejam dengan kata-kata, terutama pada mereka yang hatinya super duper sensitif dengan kata-kata move on apalagi diimbuhi GAGAL!
Semangat yaaaa,
Semua butuh : waktu + proses + niat + praktek + silabus dan RPM (Rencana Pembelajaran Move On) = 100% Move On tanpa Gagal.
*to be continue : judul menyusul*
Kendalpayak, 22 : 36
Komentar
Posting Komentar